Asupan Gizi Ibu Hamil

Asupan Gizi Ibu Hamil - Semua ibu hamil di dunia ini pasti mendambakan janin yang dikandungnya akan menjadi anak yang cerdas, sehat, dan kuat.

Untuk mendapatkan semua itu, ibu hamil harus mempersiapkan kehamilannya dengan baik, termasuk mengonsumsi makanan-makanan bergizi agar janin mendapat asupan nutrisi yang sempurna.

�Asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil menentukan kualitas janin yang dikandungnya. Oleh karena itu asupan gizi yang tepat dan lengkap pada ibu hamil menjadi hal yang sangat esensial di masa kehamilan,� jelas dr Samuel Oetoro MS SpGK, dokter ahli gizi klinis MRCCC Siloam Hospital, dalam acara bincang kesehatan bertema Kehamilan Menyenangkan dengan Kasih Papa dan Frisian Flag Mama yang diadakan PT Frisian Flag Indonesia di Jakarta.

Masih menurut Samuel, semakin baik makanan yang dikonsumsi ibu saat masa kehamilan, anak yang dilahirkan semakin sehat dan proses tumbuh kembangnya bisa berjalan optimal.
Fakta menunjukkan, otak bayi mulai terbentuk pada minggu ketiga kehamilan. Artinya, bahan-bahan makanan untuk membantu pembentukan otak harus diberikan secara maksimal, sehingga saat lahir otak bayi sudah bisa berfungsi dengan baik.

�Saat bayi lahir, 50 persen otaknya sudah terbentuk dan proses pembentukan itu terjadi di dalam kandungan. Maka dari itu, asupan gizi yang baik sangat penting dikonsumsi ibu hamil. Jika tidak optimal, hal tersebut bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan anak di kemudian hari,� papar Samuel.

Nutrisi yang harus dikonsumsi sebelum, saat, dan setelah hamil adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, zat besi, seng, kalsium, dan asam folat.

Menurut dia, susu memegang peranan penting untuk mencukupi asupan makanan ibu hamil karena dalam susu terkandung zat-zat makanan yang dibutuhkan ibu hamil.

Sementara itu, Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia Davy Johan mengatakan, mencukupi nutrisi janin selama 270 hari dalam kandungan sangat menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan.
Maka dari itu, dia mengingatkan semua wanita hamil untuk melengkapi kecukupan nutrisi yang diperlukan bayi.

�Kalau nutrisi dalam kandungan kurang, nanti saat anak tersebut berusia antara 30-40 tahun baru ketahuan masalahnya setelah dia terkena penyakit,� kata Davy. fimelle.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel