Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?
Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?
Meski anda telah merencanakan kehamilan dengan sedemikian rupa, akan tetapi apabila anugerah yang anda dapatkan berjangka waktu dekat dengan si kecil yang masih balita.
Hal ini mungkin akan membuat anda dituntut untuk bisa membagi waktu dengan dua buah hati anda. Kondisi kehamilan anda saat ini dengan hadirnya si kecil yang masih balita akan mungkin membuat anda dibuat kerepotan membagi waktu dan tenaga menghadapi kehamilan dan mengurusi si buah hati. Akan tetapi, sebagai ibu yang baik maka sebaiknya bijaklah dalam membagi waktu anda sebab kedua buah hati anda baik yang sudah berusai balita maupun ia yang masih ada dalam kandungan tentunya mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang anda dengan baik.
Anak-anak yang masih balita umumnya belum mampu melakukan banyak hal sehingga segala mereka akan membutuhkan bantuan anda. Selain itu, ketika keinginan si kecil tidak sesuai dengan harapannya atau mereka merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Anak balita akan cenderung mudah menangis dan rewel. Nah, salah satu cara menenangkan balita yang menangis pada umumnya adalah dengan menggendong. Hanya saja, kondisi kehamilan yang ibu hadapi saat ini seringkali membuat banyak ibu bertanya-tanya, apakah boleh ibu hamil menggendong anak balita? Adakah resiko untuk si buah hati dalam kandungannya?
Pertanyaan ini seringkali menuai keraguan dalam diri banyak orang, terutama si ibu hamil itu sendiri. Akan tetapi, mereka pun akan cenderung merasa panik saat si anak balitanya menangis dengan tiada henti. Selain itu, kondisi tangisan anak bayi yang terus-menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama akan mungkin membahayakan organ paru-parunya. Untuk itulah, kondisi ini sebaiknya segera ditangani dengan baik dan segera tenangkan anak balita yang menangis.
Menggendong anak balita memang cukup memberikan beban pada tubuh anda. Belum lagi posisi menggendong dibagian perut umumnya akan membuat anda sendiri merasa mudah lelah dan engap. Apalagi ditambah dengan kondisi kehamilan anda saat ini. Maka mungkin, ketika merasakan hal ini, anda akan merasa ragu untuk bisa menggendong si buah hati.
Akan tetapi, ketika si kecil menangis dan meronta-ronta ingin digendong, bagaimana ya bunda? Hal ini umumnya lumrah terjadi karena pada dasarnya si kecil belum dapat memahami bahwa ibunya sedang mengandung calon adiknya. Akan tetapi, orang-orang disekitar anda yang melihat kondisi ini mereka pasti akan merasa khawatir bila kondisi ini akan membahayakan si janin dalam kandungan anda.
Kontras dengan di Cina banyak ibu hamil yang bekerja selama berjam-jam dan seharian penuh di sawah. Mereka membungkuk, membawa dan mengangkat beban yang berat dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari. Akan tetapi, jarang sekali dijumpai insiden yang membuat ibu hamil yang melakukan pekerjaan berat tersebut mengalami keguguran.
Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi? Lalu amankah ibu hamil menggendong anak balitanya? Nah, untuk lebih jelasnya lagi mari kita simak beberapa hal dibawah ini.
Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?
Pertanyaan yang satu ini menjadi hal yang banya dibicarakan, terutama untuk mereka yang tengah mengandung dan memiliki anak bayi yang umumnya sulit berada jauh dari ibunya. Kondisi kehamilan yang masih muda atau sudah tua pada umumnya mengundang kekhawatiran tersendiri dalam benak para wanita. Mereka khawatir bila menggendong anak balita akan mungkin membahayakan kesehatan janin dalam kandungannya.
Padahal sebenarnya hal ini sah-sah saja dilakukan. Apalagi saat buah hati anda yang berusia balita sedang merasa tidak nyaman dan membutuhkan dekapan dan kasih sayang dari ibunya.
Selain itu, pada dasarya tubuh manusia telah dirancang oleh Tuhan untuk bisa mendukung janin secara aman selama masa kehamilan. Akan tetapi, ibu hamil juga perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sewaktu menggendong si anak balita.
Mengabaikan beberapa hal sewaktu menggendong si kecil, dikhawatirkan akan dapat berpengaruh terhadap kehamilan anda, termasuk dengan timbulnya gangguan nyeri punggung dan nyeri pinggang. Sakit pinggang dan punggung sendiri yang terjadi selama masa kehamilan umumnya disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama dalah lantaran berat badan yang bertambah naik dan yang kedua adalah karena postur tubuh ibu hamil yang salah sewaktu melakukan aktivitas harian, termasuk dengan menggendong si buah hati selama masa kehamilan.
Nah, untuk penyebab yang pertama tak banyak hal yang dapat ibu lakukan karena perubahn tubuh pada ibu hamil ini normal dan alami terjadi. Sementara untuk faktor yang kedua, penyebab ini sebenarnya dapat dihindari dengan memperhatikan segala macam aktivitas yang anda lakukan agar dijalankan dengan tepat sehingga tidak memperngaruhi kondisi tubuh anda. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggendong anak selama masa kehamilan.
Rambu-Rambu Menggendong Anak Selama Kehamilan
Penting sekali memperhatikan beberapa hal ini dengan baik sewaktu anda menggendong si kakak yang masih balita selama masa kehamilan. Sebab pada dasarnya, menggendong anak saat hamil bukanlah sesuatu yang dipantang. Hanya saja, perlu benar-benar diperhatikan sewaktu anda melakukannya.
Pada trimester pertama, menggendong anak memang diperbolehkah selama anda kuat mengangkat bobot tubuh si buah hati. Selain itu, perhatikan posisi menggendong, upayakan untuk tidak menggendong si kecil dibagian depan, melainkan dibagian samping pada pinggang anda.
Sebaiknya jangan gendong si kecil terlalu lama. Berikan jeda dengan menurunkan si kecil sementara beberapa menit. Dengan begini ibu hamil tidak akan mudah merasa lelah.
Perlu diketahui, cedera punggung adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Terutama untuk mereka yang seringkali terlibat dengan berbagai aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban atau membawa sesuatu dengan posisi yang tidak tepat, termasuk menggendong si kecil. Untuk itu, perhatikan posisi menggendong dengan baik.
Pada saat memasuki usia trimester kedua dan ketiga, anda disarankan untuk tidak menggendong anak atau mengangkat beban yang berlebihan. Sebab kondisi ini akan mungkin membuat posisi ibu hamil menjadi tidak stabil dan akan mungkin membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungannya.
Selain itu, perhatikan berat tubuh dan usia anak. Jika bobot tubuh anak balita anda berlebih atau terlalu berat dan usianya sudah cukup besar. Sebaiknya anda tidak disarankan untuk mengangkat tubuhnya selama masa kehamilan.
Dengan demikian, pada dasarnya kegiatan menggendong anak balita selama masa kehamilan boleh-boleh saja dilakukan. Asalkan ibu hamil perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sebelum melakukan hal ini. Dengan demikian, kegiatan menggendong akan dapat berjalan dengan baik tanpa memberikan pengaruh buruk atau meningkatkan resiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
Demikianlah beberapa hal yang dapat disampaikan dari boleh atau tidaknya ibu hamil menggendong anak balita selama kehamilan. Semoga artikel ini memberikan informasi yang cukup yang anda butuhkan dan sampai jumpa kembali pada pembahasan yang lainnya
Meski anda telah merencanakan kehamilan dengan sedemikian rupa, akan tetapi apabila anugerah yang anda dapatkan berjangka waktu dekat dengan si kecil yang masih balita.
Hal ini mungkin akan membuat anda dituntut untuk bisa membagi waktu dengan dua buah hati anda. Kondisi kehamilan anda saat ini dengan hadirnya si kecil yang masih balita akan mungkin membuat anda dibuat kerepotan membagi waktu dan tenaga menghadapi kehamilan dan mengurusi si buah hati. Akan tetapi, sebagai ibu yang baik maka sebaiknya bijaklah dalam membagi waktu anda sebab kedua buah hati anda baik yang sudah berusai balita maupun ia yang masih ada dalam kandungan tentunya mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang anda dengan baik.
Anak-anak yang masih balita umumnya belum mampu melakukan banyak hal sehingga segala mereka akan membutuhkan bantuan anda. Selain itu, ketika keinginan si kecil tidak sesuai dengan harapannya atau mereka merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Anak balita akan cenderung mudah menangis dan rewel. Nah, salah satu cara menenangkan balita yang menangis pada umumnya adalah dengan menggendong. Hanya saja, kondisi kehamilan yang ibu hadapi saat ini seringkali membuat banyak ibu bertanya-tanya, apakah boleh ibu hamil menggendong anak balita? Adakah resiko untuk si buah hati dalam kandungannya?
Pertanyaan ini seringkali menuai keraguan dalam diri banyak orang, terutama si ibu hamil itu sendiri. Akan tetapi, mereka pun akan cenderung merasa panik saat si anak balitanya menangis dengan tiada henti. Selain itu, kondisi tangisan anak bayi yang terus-menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama akan mungkin membahayakan organ paru-parunya. Untuk itulah, kondisi ini sebaiknya segera ditangani dengan baik dan segera tenangkan anak balita yang menangis.
Menggendong anak balita memang cukup memberikan beban pada tubuh anda. Belum lagi posisi menggendong dibagian perut umumnya akan membuat anda sendiri merasa mudah lelah dan engap. Apalagi ditambah dengan kondisi kehamilan anda saat ini. Maka mungkin, ketika merasakan hal ini, anda akan merasa ragu untuk bisa menggendong si buah hati.
Akan tetapi, ketika si kecil menangis dan meronta-ronta ingin digendong, bagaimana ya bunda? Hal ini umumnya lumrah terjadi karena pada dasarnya si kecil belum dapat memahami bahwa ibunya sedang mengandung calon adiknya. Akan tetapi, orang-orang disekitar anda yang melihat kondisi ini mereka pasti akan merasa khawatir bila kondisi ini akan membahayakan si janin dalam kandungan anda.
Kontras dengan di Cina banyak ibu hamil yang bekerja selama berjam-jam dan seharian penuh di sawah. Mereka membungkuk, membawa dan mengangkat beban yang berat dalam menjalani pekerjaannya sehari-hari. Akan tetapi, jarang sekali dijumpai insiden yang membuat ibu hamil yang melakukan pekerjaan berat tersebut mengalami keguguran.
Lantas mengapa hal tersebut bisa terjadi? Lalu amankah ibu hamil menggendong anak balitanya? Nah, untuk lebih jelasnya lagi mari kita simak beberapa hal dibawah ini.
Bolehkah Ibu Hamil Menggendong Anak Balita?
Pertanyaan yang satu ini menjadi hal yang banya dibicarakan, terutama untuk mereka yang tengah mengandung dan memiliki anak bayi yang umumnya sulit berada jauh dari ibunya. Kondisi kehamilan yang masih muda atau sudah tua pada umumnya mengundang kekhawatiran tersendiri dalam benak para wanita. Mereka khawatir bila menggendong anak balita akan mungkin membahayakan kesehatan janin dalam kandungannya.
Padahal sebenarnya hal ini sah-sah saja dilakukan. Apalagi saat buah hati anda yang berusia balita sedang merasa tidak nyaman dan membutuhkan dekapan dan kasih sayang dari ibunya.
Selain itu, pada dasarya tubuh manusia telah dirancang oleh Tuhan untuk bisa mendukung janin secara aman selama masa kehamilan. Akan tetapi, ibu hamil juga perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sewaktu menggendong si anak balita.
Mengabaikan beberapa hal sewaktu menggendong si kecil, dikhawatirkan akan dapat berpengaruh terhadap kehamilan anda, termasuk dengan timbulnya gangguan nyeri punggung dan nyeri pinggang. Sakit pinggang dan punggung sendiri yang terjadi selama masa kehamilan umumnya disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama dalah lantaran berat badan yang bertambah naik dan yang kedua adalah karena postur tubuh ibu hamil yang salah sewaktu melakukan aktivitas harian, termasuk dengan menggendong si buah hati selama masa kehamilan.
Nah, untuk penyebab yang pertama tak banyak hal yang dapat ibu lakukan karena perubahn tubuh pada ibu hamil ini normal dan alami terjadi. Sementara untuk faktor yang kedua, penyebab ini sebenarnya dapat dihindari dengan memperhatikan segala macam aktivitas yang anda lakukan agar dijalankan dengan tepat sehingga tidak memperngaruhi kondisi tubuh anda. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggendong anak selama masa kehamilan.
Rambu-Rambu Menggendong Anak Selama Kehamilan
Penting sekali memperhatikan beberapa hal ini dengan baik sewaktu anda menggendong si kakak yang masih balita selama masa kehamilan. Sebab pada dasarnya, menggendong anak saat hamil bukanlah sesuatu yang dipantang. Hanya saja, perlu benar-benar diperhatikan sewaktu anda melakukannya.
Pada trimester pertama, menggendong anak memang diperbolehkah selama anda kuat mengangkat bobot tubuh si buah hati. Selain itu, perhatikan posisi menggendong, upayakan untuk tidak menggendong si kecil dibagian depan, melainkan dibagian samping pada pinggang anda.
Sebaiknya jangan gendong si kecil terlalu lama. Berikan jeda dengan menurunkan si kecil sementara beberapa menit. Dengan begini ibu hamil tidak akan mudah merasa lelah.
Perlu diketahui, cedera punggung adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada ibu hamil. Terutama untuk mereka yang seringkali terlibat dengan berbagai aktivitas yang berat, seperti mengangkat beban atau membawa sesuatu dengan posisi yang tidak tepat, termasuk menggendong si kecil. Untuk itu, perhatikan posisi menggendong dengan baik.
Pada saat memasuki usia trimester kedua dan ketiga, anda disarankan untuk tidak menggendong anak atau mengangkat beban yang berlebihan. Sebab kondisi ini akan mungkin membuat posisi ibu hamil menjadi tidak stabil dan akan mungkin membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungannya.
Selain itu, perhatikan berat tubuh dan usia anak. Jika bobot tubuh anak balita anda berlebih atau terlalu berat dan usianya sudah cukup besar. Sebaiknya anda tidak disarankan untuk mengangkat tubuhnya selama masa kehamilan.
Dengan demikian, pada dasarnya kegiatan menggendong anak balita selama masa kehamilan boleh-boleh saja dilakukan. Asalkan ibu hamil perlu memperhatikan beberapa rambu-rambu penting sebelum melakukan hal ini. Dengan demikian, kegiatan menggendong akan dapat berjalan dengan baik tanpa memberikan pengaruh buruk atau meningkatkan resiko terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
Demikianlah beberapa hal yang dapat disampaikan dari boleh atau tidaknya ibu hamil menggendong anak balita selama kehamilan. Semoga artikel ini memberikan informasi yang cukup yang anda butuhkan dan sampai jumpa kembali pada pembahasan yang lainnya