Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Masalah masuk angin memang dapat terjadi pada siapa saja.
Tua, muda, pria, wanita dan semuanya bisa terserang dengan masalah ini kapan saja dan dimana saja. Kondisi masuk angin memang cukup mengganggu sebab dampak dari kondisi ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman. Salah satu gejala dari masuk angin yang paling menyebalkan adalah perasaan begah dan mual yang ditimbulkannya.
Kondisi ini bila tidak segera diatasi maka akan cukup fatal akibatnya. Hari-hari yang anda jalani akan mungkin membuat anda merasa tidak nyaman. Semua rencana bertemu dengan klien atau berjumpa dengan kawan lama pun akan mungkin menjadi berantakan sebab masuk angin yang anda rasakan membuat anda cukup kepayahan.
Kondisi masuk angin sebenarnya tidak dikategorikan sebagai sebuah penyakit yang fatal atau serius. Akan tetapi demikian tetap saja, penyakit yang satu ini tidak bisa dianggap remeh sebab dampaknya bisa sangat merisaukan. Masuk angin adalah sebuah kondisi yang terjadi akibat berkumpulnya gas yang tidak merata didalam tubuh. Kondisi ini diyakini sebagai sebuah penyakit yang nyata, namun hingga sampai saat ini belum ada bukti medis yang mendukung klaim yang satu ini.
Penyakit ini pada umumnya mirip dengan influenza sebab gejala dan penyebabnya hampir mirip. Dengan demikian pada penderita masuk angin akan mungkin menunjukan gejala seperti pusing, begah, lemas dan disertai hidung berair. Bila tidak segera diatasi maka mungkin perasaan mengganggu seperti begah tersebut akan sulit dihilangkan.
Selain menggunakan obat masuk angin, cara lain yang lebih tradisional dan lazim dilakukan masyarakat Indonesia untuk mengatasi kondisi masuk angin adalah dengan kerokan. Pada praktiknya, metode ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu yang halus atau potongan jahe dan benda tumpul lainnya yang digosokan kebagian punggung dengan menggunakan cairan seperti minyak kelapa, minyak telon dan bahan lainnya.
Kerokan dipercaya sebagai metode yang ampuh untuk mengatasi masuk angin sehingga metode ini cukup terkenal diseluruh kalangan masyarakat. Karenanya, jangan heran bila sewaktu anda mengalami masuk angin maka orang orang disekitar anda akan langsung menyarankan untuk melakuan kerokan.
Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Masuk Angin
Dalam dunia medis sebenarnya tidak ada penyakit yang dikenal dengan "Masuk Angin". Namun, diketahui bahwa kondisi ini adalah sebuah penyakit yang terjadi sebagai sekumpulan dari gas yang masuk kedalam tubuh dan tidak merata. Kondisi ini akan dapat menyerang siapa saja, termasuk mungkin anda yang saat ini tengah mengandung. Adapun ciri atau tanda yang dapat dikenali pada ibu hamil yang mengalami gejala masuk angin diantaranya adalah:
Tubuh terasa nyaman tidak nyaman, selalu merasa kedinginan (terutama dibagain ujung kaki dan juga tangan) dan cegukan yang diakibatkan oleh aliran darah yang tidak lancar dan tumpukan asam laktak pada otot sehingga terasa pegal
Tanda lain yang juga dialami adalah timbulnya tubuh yang terasa mudah lelah dan seringkali mengantuk
Perut yang terasa kembung sebab terjadi karena adanya penumpukan gas dibagian dalam saluran pencernaan yakni lambung, usus halus, dan atau suus besar.
Timbulnya pilek, diare dan demam saat hamil
Kondisi terakhir yang dialami adalah nafsu makan yang mulai berkurang akibat gejala muntah yang dialami. Bila kondisi ini terjadi selama masa kehamilan muda maka hal ini akan dapat memperparah gejala morning sickne yang anda alami.
Beberapa tanda diatas adalah hal yang mengindikasikan ibu hamil terserang dengan masuk angin. Kondisi ini tentunya harus segera diatasi sebab bila tidak akan cukup menganggu. Hanya saja, kondisi kehamilan yang anda jalani saat ini membuat penanganan medis menjadi terkendala. Nah, dengan kondisi ini mungkin terbersit keinginan dalam benak anda untuk mengatasi kondisi ini dengan cara yang lebih tradisional yakni dengan melakukan kerokan.
Hanya saja yang jadi masalah apakah kerokan boleh dilakukan oleh ibu hamil? Adakah dampaknya? Untuk lebih dalamnya lagi mari kita simak beberapa penjelasan dibawah ini.
Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Meskipun kerokan terbukti ampuh dalam meghilangkan rasa mual akibat masuk angin, akan tetapi pada ibu hamil menerapkan metode yang serupa untuk mengatasi masalah masuk angin yang dihadapinya bisa sangat berbahaya. Sebab kodnisi ini akan dapat memberikan dampak negatif, baik untuk si ibu hamil ataupun janin yang sedang dikandungnya.
Terkait masalah boleh atau tidak bolehnya ibu hamil melakukan kerokan tadi, jelas jawabannyak tidak. Dalam beberapa kasus, ibu hamil yang tetap memaksakan kehendaknya untuk melakukan kerokan justru dapat memicu terjadinya beberapa masalah seperti kontradiksi dini, meningkatkan jumlah bakteri dan virus yang menjurus pada infeksi dan meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.
Bahaya dari Melakukan Kerokan Saat Hamil
Berikut ini adalah beberapa alasan dari dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan.
Kontradiksi Dini
Kondisi ini adalah sebuah kondisi dimana hormon menjadi berubah karena aksi penolakan pada aktivitas gesekan yang terjadi pada kulit. Kerokan memang sebuah aktivitas yang mengharuskan adanya gesekan pada kulit. Gesekan ini mengakibatkan terlepasnya hormon yang dinamakan prostaglandin. Yang mana hormon inilah yang menyebabkan timbulnya kontradiksi dini.
Meningkatnya Virus dan Bakteri dalam Tubuh
Bahaya lain yang dapat ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan rupanya adalah aktivitas ini dapat membuka pori-pori kulit beberapa saat. Pada kondisi inilah angin yang ada dalam tubuh dapat keluar dengan cepat.
Namun dalam waktu yang bersamaan, kegiatan ini dapat memberikan kesempatan pada virus dan bakteri untuk dapat keluar masuk kedalam tubuh dengan cepat. Terlalu banyak virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh akan dapat memicu timbulnya infeksi yang pada akhirnya hal ini akan dapat memicu penyakit berbahaya timbul pada ibu hamil.
Meningkatkan Kemungkinan Bayi Lahir Prematur
Bahaya terakhir yang akan mungkin muncul dari memaksakan melakukan kerokan selama masa kehamilan adalah meningkatnya kemungkinan bayi lahir prematur, bila hal ini dilakukan terlalu sering.
Terlalu seringnya melakukan kerokan inilah yang akan dapat memicu kontraksi disi yang sering juga. Sehingga kondisi ini akan dapat menimbulkan kecacatan janin yang anda lahirkan nanti. Bayi anda pun akan besar kemungkinannya lahir dengan prematur atau lebih cepat dari waktu kelahiran normal.
Itulah dia beberapa hal yang dapat ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan. Jadi demikian tidak sebaiknya anda memaksakan kehendak untuk mengatasi kondisi masuk angin yang dirasakan dengan melakukan kerokan.
Beralihlah pada cara yang lebih aman seperti membalurkan minyak telon atau minyak kayu putih keseluruh bagian tubuh secara merata. Dengan begini tubuh anda akan merasa lebih tenang dan lebih hangat sehingga angin akan dapat dikeluarkan dengan baik.
Semoga artikel kali ini bermanfaat dan memberikan cukup informasi yang anda butuhkan. Sampai jumpa dipembahasan selanjutnya!
Masalah masuk angin memang dapat terjadi pada siapa saja.
Tua, muda, pria, wanita dan semuanya bisa terserang dengan masalah ini kapan saja dan dimana saja. Kondisi masuk angin memang cukup mengganggu sebab dampak dari kondisi ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman. Salah satu gejala dari masuk angin yang paling menyebalkan adalah perasaan begah dan mual yang ditimbulkannya.
Kondisi ini bila tidak segera diatasi maka akan cukup fatal akibatnya. Hari-hari yang anda jalani akan mungkin membuat anda merasa tidak nyaman. Semua rencana bertemu dengan klien atau berjumpa dengan kawan lama pun akan mungkin menjadi berantakan sebab masuk angin yang anda rasakan membuat anda cukup kepayahan.
Kondisi masuk angin sebenarnya tidak dikategorikan sebagai sebuah penyakit yang fatal atau serius. Akan tetapi demikian tetap saja, penyakit yang satu ini tidak bisa dianggap remeh sebab dampaknya bisa sangat merisaukan. Masuk angin adalah sebuah kondisi yang terjadi akibat berkumpulnya gas yang tidak merata didalam tubuh. Kondisi ini diyakini sebagai sebuah penyakit yang nyata, namun hingga sampai saat ini belum ada bukti medis yang mendukung klaim yang satu ini.
Penyakit ini pada umumnya mirip dengan influenza sebab gejala dan penyebabnya hampir mirip. Dengan demikian pada penderita masuk angin akan mungkin menunjukan gejala seperti pusing, begah, lemas dan disertai hidung berair. Bila tidak segera diatasi maka mungkin perasaan mengganggu seperti begah tersebut akan sulit dihilangkan.
Selain menggunakan obat masuk angin, cara lain yang lebih tradisional dan lazim dilakukan masyarakat Indonesia untuk mengatasi kondisi masuk angin adalah dengan kerokan. Pada praktiknya, metode ini menggunakan semacam benda tumpul seperti koin, batu yang halus atau potongan jahe dan benda tumpul lainnya yang digosokan kebagian punggung dengan menggunakan cairan seperti minyak kelapa, minyak telon dan bahan lainnya.
Kerokan dipercaya sebagai metode yang ampuh untuk mengatasi masuk angin sehingga metode ini cukup terkenal diseluruh kalangan masyarakat. Karenanya, jangan heran bila sewaktu anda mengalami masuk angin maka orang orang disekitar anda akan langsung menyarankan untuk melakuan kerokan.
Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Masuk Angin
Dalam dunia medis sebenarnya tidak ada penyakit yang dikenal dengan "Masuk Angin". Namun, diketahui bahwa kondisi ini adalah sebuah penyakit yang terjadi sebagai sekumpulan dari gas yang masuk kedalam tubuh dan tidak merata. Kondisi ini akan dapat menyerang siapa saja, termasuk mungkin anda yang saat ini tengah mengandung. Adapun ciri atau tanda yang dapat dikenali pada ibu hamil yang mengalami gejala masuk angin diantaranya adalah:
Tubuh terasa nyaman tidak nyaman, selalu merasa kedinginan (terutama dibagain ujung kaki dan juga tangan) dan cegukan yang diakibatkan oleh aliran darah yang tidak lancar dan tumpukan asam laktak pada otot sehingga terasa pegal
Tanda lain yang juga dialami adalah timbulnya tubuh yang terasa mudah lelah dan seringkali mengantuk
Perut yang terasa kembung sebab terjadi karena adanya penumpukan gas dibagian dalam saluran pencernaan yakni lambung, usus halus, dan atau suus besar.
Timbulnya pilek, diare dan demam saat hamil
Kondisi terakhir yang dialami adalah nafsu makan yang mulai berkurang akibat gejala muntah yang dialami. Bila kondisi ini terjadi selama masa kehamilan muda maka hal ini akan dapat memperparah gejala morning sickne yang anda alami.
Beberapa tanda diatas adalah hal yang mengindikasikan ibu hamil terserang dengan masuk angin. Kondisi ini tentunya harus segera diatasi sebab bila tidak akan cukup menganggu. Hanya saja, kondisi kehamilan yang anda jalani saat ini membuat penanganan medis menjadi terkendala. Nah, dengan kondisi ini mungkin terbersit keinginan dalam benak anda untuk mengatasi kondisi ini dengan cara yang lebih tradisional yakni dengan melakukan kerokan.
Hanya saja yang jadi masalah apakah kerokan boleh dilakukan oleh ibu hamil? Adakah dampaknya? Untuk lebih dalamnya lagi mari kita simak beberapa penjelasan dibawah ini.
Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Meskipun kerokan terbukti ampuh dalam meghilangkan rasa mual akibat masuk angin, akan tetapi pada ibu hamil menerapkan metode yang serupa untuk mengatasi masalah masuk angin yang dihadapinya bisa sangat berbahaya. Sebab kodnisi ini akan dapat memberikan dampak negatif, baik untuk si ibu hamil ataupun janin yang sedang dikandungnya.
Terkait masalah boleh atau tidak bolehnya ibu hamil melakukan kerokan tadi, jelas jawabannyak tidak. Dalam beberapa kasus, ibu hamil yang tetap memaksakan kehendaknya untuk melakukan kerokan justru dapat memicu terjadinya beberapa masalah seperti kontradiksi dini, meningkatkan jumlah bakteri dan virus yang menjurus pada infeksi dan meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.
Bahaya dari Melakukan Kerokan Saat Hamil
Berikut ini adalah beberapa alasan dari dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan.
Kontradiksi Dini
Kondisi ini adalah sebuah kondisi dimana hormon menjadi berubah karena aksi penolakan pada aktivitas gesekan yang terjadi pada kulit. Kerokan memang sebuah aktivitas yang mengharuskan adanya gesekan pada kulit. Gesekan ini mengakibatkan terlepasnya hormon yang dinamakan prostaglandin. Yang mana hormon inilah yang menyebabkan timbulnya kontradiksi dini.
Meningkatnya Virus dan Bakteri dalam Tubuh
Bahaya lain yang dapat ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan rupanya adalah aktivitas ini dapat membuka pori-pori kulit beberapa saat. Pada kondisi inilah angin yang ada dalam tubuh dapat keluar dengan cepat.
Namun dalam waktu yang bersamaan, kegiatan ini dapat memberikan kesempatan pada virus dan bakteri untuk dapat keluar masuk kedalam tubuh dengan cepat. Terlalu banyak virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh akan dapat memicu timbulnya infeksi yang pada akhirnya hal ini akan dapat memicu penyakit berbahaya timbul pada ibu hamil.
Meningkatkan Kemungkinan Bayi Lahir Prematur
Bahaya terakhir yang akan mungkin muncul dari memaksakan melakukan kerokan selama masa kehamilan adalah meningkatnya kemungkinan bayi lahir prematur, bila hal ini dilakukan terlalu sering.
Terlalu seringnya melakukan kerokan inilah yang akan dapat memicu kontraksi disi yang sering juga. Sehingga kondisi ini akan dapat menimbulkan kecacatan janin yang anda lahirkan nanti. Bayi anda pun akan besar kemungkinannya lahir dengan prematur atau lebih cepat dari waktu kelahiran normal.
Itulah dia beberapa hal yang dapat ditimbulkan dari melakukan kerokan selama masa kehamilan. Jadi demikian tidak sebaiknya anda memaksakan kehendak untuk mengatasi kondisi masuk angin yang dirasakan dengan melakukan kerokan.
Beralihlah pada cara yang lebih aman seperti membalurkan minyak telon atau minyak kayu putih keseluruh bagian tubuh secara merata. Dengan begini tubuh anda akan merasa lebih tenang dan lebih hangat sehingga angin akan dapat dikeluarkan dengan baik.
Semoga artikel kali ini bermanfaat dan memberikan cukup informasi yang anda butuhkan. Sampai jumpa dipembahasan selanjutnya!